Senin, 09 September 2019

PASIGALA Bangkit!

Project of Sulawesi Early Recovery Phase 
(ChildFund International-AKH Germany-YSKK-TRUE-LPBI NU)



Pada hari Jumat 28 September, 2018 pukul 17.02 WIB (10: 02UTC) gempa berkekuatan 7,4 RS dan pusat gempa 10 km melanda timur laut Donggala, Sulawesi Tengah di pulau Sulawesi. Ini diikuti oleh tsunami yang melanda pantai barat Sulawesi, pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Tsunami dan gempa bumi menyebabkan korban signifikan dengan 2.045 melaporkan kematian dan lebih dari 10.679 terluka. Ada 82.775 pengungsi di lebih dari 147 pusat evakuasi.

Laporan terbaru dari Gubernur yang dirilis oleh Pusat Data dan Informasi Provinsi Sulawesi Tengah (30 Januari 2019) mengkonfirmasi bahwa daerah-daerah yang terkena dampak gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan likuifaksi mengalami kerusakan besar pada bangunan dan infrastruktur. Diperkirakan kerusakan rumah mencapai 42.864 unit di Kota Palu, 30.538 unit di Kabupaten Sigi, dan 21.453 unit di Kabupaten Donggala, dengan total pengungsi mencapai 170.271 jiwa di 3 kab/kota tersebut. (Pusdatina 2019)

Dalam mendukung percepatan pemulihan di PASIGALA (Palu, Sigi, dan Donggala), terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) bekerjasama dengan TRUE dan LPBI-NU, serta mendapatkan dukungan dari ChildFund International dan AKH Germany, akan melakukan program ‘Sulawesi Early Recovery Phase – Transitional Education and Livelihood for Women (Young Women and Mothers) in Micro Enterprises’ selama 6 bulan ke depan (Maret-Agustus 2019).

Adapun target (objectives) yang ingin dicapai melalui program ini, adalah: (1) Mengembalikan akses 1.230 anak yang terdampak bencana terhadap pendidikan yang berkualitas, dalam lingkungan belajar yang aman dan terlindungi; (2) Menguatkan kapasitas 200 guru pada pendidikan yang berkualitas melalui penerapan sekolah ramah anak dan dukungan psychosocial; serta (3) Mengembalikan mata pencaharian 500 perempuan melalui peningkatan peluang pendapatan dan penguatan kapasitas usaha mikro yang mereka lakukan.

Tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh YSKK bersama ChildFund Alliance dan mitra, khususnya dalam bidang ekonomi, di antaranya: (1) Rapid Assessment pengumpulan data dan informasi awal (baseline data), sekaligus penentuan wilayah dan kelompok sasarannya; (2) Pembentukan perempuan pengusaha mikro yang terbagi dalam 25-50 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 10-20 orang; (3) Pengembangan business plan berbasis kapasitas dan pengalaman perempuan pelaku usaha mikro, serta berdasarkan potensi lokal; (4) Stimulan modal usaha (capital grant) melalui lembaga keuangan/bank; (5) Pendampingan teknis dan konsultatif secara reguler terhadap rintisan usaha perempuan; dan (6) Pelatihan manajemen usaha kepada setiap perempuan pelaku usaha.

Harapannya, melalui program ini, perempuan mampu merintis usaha produktifnya kembali, sebagai salah satu alternatif penghasilan keluarganya. Sehingga, proses economic recovery pasca bencana di wilayah PASIGALA, baik di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, IRT/Industri Rumah Tangga, koperasi, UMKM, maupun pariwisata yang  mengalami total kerusakan dan kerugian sekitar 6,3 Triliun, bisa segera bangkit kembali. Semoga. (IS)


#SulawesiEarlyRecoveryPhase
#PasigalaBangkit
#YSKKBerkarya
#MyLifeMyAdventure 


*Catatan Perjalanan #1 (oleh: Iwan Setiyoko, Livelihood SERP Project Coordinator)
24 Maret 2019

Dipublikasikan juga di Blog Insan Sembada & yskk.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar